Reza adalah seorang mahasiswa baru suatu universitas
swasta di Jawa. Ia diterima di Fakultas Kedokteran, layaknya mahasiswa baru maka ia
diwajibkan untuk mengikuti kegiatan ospek. Ia sudah melalui pengarahan untuk
kegiatan ospek nanti, dan keesokan harinya akan menjalani hari pertama sebagai
MABA yang diospek.
“Duh, gimana nih? Denger-denger kabar waktu ospek nanti kita
disuruh ngehadapin mayat ya?” tanya Reza kebingungan dijalan menuju pulang
setelah diberi pengarahan mengenai ospek.
“Ah tenang…” jawab Indra teman SMA-nya dan calon teman seangkatannya
di FK “ Paling cuman pengarahan doang ko. Kata kakak kelas kita di SMA
sih gitu.”
“Iya sih… tapi tetep aja rada takut”
“Lah kamu muka kaya mayat aja ko malah takut mayat sih?”
“……..”
Sesampainya di rumah ia menyiapkan pakaian dan alat-alat
yang disuruh oleh panitia. Kebetulan alat yang diminta tidak aneh-aneh,
sehingga ia tak perlu bingung kesana kemari mencari alat permintaan panitia.
Tanpa terasa malam sudah tiba, Reza masih tetap cemas dan
kebingungan. Ia sangat takut apabila harus berhadapan dengan mayat, terlebih
untuk yang pertama kalinya. Waktu sudah menunjukan pukul 1 malam, palpebra-nya
masih tetap tidak mau berkompromi untuk menutup. Sesekali ia kembali mengecek
persiapan alat yang dibawa untuk besok apakah ada yang kurang atau tidak.
Hingga akhirnya tanpa tersadar ia telah tertidur pulas di lantai kamar.
##
Ia terbangun oleh suara ayam tetangga-nya yang berkokok
sangat nyaring. Kemudian ia mengecek jam di dinding.
“ASTAGA! Sudah pukul 7!” teriaknya panik.
Panitia ospek menyuruh seluruh MABA untuk berkumpul di
halaman kampus pukul 7 pagi. Dan seperti yang sudah diperkirakan Reza pun
terlambat untuk datang ke kampus, karena ia harus mengendarai motor yang
memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk dapat tiba di kampus.
Setibanya di kampus, ia melihat kerumunan mahasiswa yang
juga MABA sudah berbaris rapi di halaman kampus. Didepannya berdiri panitia
sekaligus senior mereka. Dengan tergopoh-gopoh Reza berlari menuju barisan, dan
salah satu panitia melihat ia dari kejauhan. Panitia itu mendatangi Reza.
“Heh kamu! Kenapa kamu terlambat?”
“Ma…maaf ka” Reza gemetaran “saya telat bangun”
“Sadar dek! Kamu itu sudah mahasiswa bukan anak SMA lagi!
Kebiasaan masa sekolah jangan dibawa-bawa disini!”
“Iya ka maaf”
Dan senior itu meninggalkan Reza.
Setelah berjam-jam berjemur di halaman kampus, akhirnya
mereka dibagi menjadi beberapa kelompok, dan menuju ruangan yang terpisah
setiap kelompok. Reza sekelompok dengan mahasiswa baru lainnya yang tak satupun ia kenal.
“Perkenalkan nama saya Fahmi angkatan 2007, saya akan
memandu kelompok kalian di kegiatan ospek kali ini. Pertama-tama kita akan
berkeliling di lingkungan kampus ini supaya kalian bisa mengenal. Ayo kalian
ikuti saya.”
Reza dan teman sekelompoknya bergegas mengikuti Fahmi. Jalan
yang mereka lalui cukup jauh, hingga akhirnya mereka tiba di suatu ruangan luas
yang cukup gelap. Tampak dinding depan ruangan tersebut tidak terawat sehingga
tanaman tumbuh liar di dindingnya. Kaca disekitar ruangan tersebut sangat
berdebu, sehingga sinar matahari tak dapat melewati kaca tersebut.
“Baiklah ini adalah
ruang anatomi. Disini tempat kita akan melaksanakan kegiatan praktikum anatomi.
Coba sekarang kamu yang tadi terlambat datang, masuk ke dalam ruangan disebelah
sana. Ambil kertas yang diletakkan didekat bak”
DEG!
Reza berkeringat dingin, ia mendadak pucat. Dengan
perasaan tegang ia akhirnya memberanikan diri masuk ke dalam ruangan
yang
ditunjuk oleh Fahmi. Ruangan tersebut tidak begitu luas, di pinggir
ruangan
tersebut berjejer rapi dirigen berisi cairan. Jendela ruangan tersebut
tertutup rapat dan ditutupi oleh sejenis kain. Nafas Reza menjadi sangat
sesak,
ia tidak terbiasa dengan bau aneh yang ia cium, dan tak lain itu adalah
bau
formalin. Ia melihat ada bak di pojokkan ruangan tersebut, dan ada
kertas yang
tertempel menggunakan selotip pada sisi luar bak tersebut.
Perlahan-lahan
ia melangkahkan kaki mendekati bak tersebut
untuk mengambil kertas, tapi semakin ia mendekati bak semakin pekat pula
bau
yang ia cium. Reza menahan nafas untuk beberapa saat dan memberanikan
diri
untuk mengambil kertas yang menempel. Di saat itu pula ia secara tidak
sengaja
melihat isi dalam bak tersebut yang setengah terbuka terhalang oleh
jejeran
kayu. Alangkah kagetnya ternyata ia melihat sosok mayat. Terlihat otot
mayat tersebut berwarna kecoklatan, matanya terbuka lebar, dan tubuh
mayat tersebut tergenangi oleh cairan formalin.
Pikirannya
mendadak
melayang, nafasnya menjadi tak beraturan, dan perlahan ia melangkah
mundur. Disaat itu ia merasakan ada yang memegang pundaknya. Ia
kemudian menatap kebelakang, dan ia melihat sosok berambut panjang
dengan
tatapan yang dalam. Sosok itu semakin keras menepuk pundaknya dan Reza
hanya
bisa terdiam karena tak tahu apa yang akan ia lakukan.
Sosok tersebut kemudian mendekati wajah Reza dan berbisik
“BANGUUUUUNNNNN WOYYYY!!!! Katanya hari ini mau ospek! Udah
jam 6 nih, buruan siap-siap. Nanti telat lagi.”
Dan Reza-pun terbangun dari tidurnya karena dibangunkan oleh
ibunya. Ia berangkat menuju kampus untuk mengikuti ospek, dan seperti yang dibilang oleh
kakak kelasnya, ospek tersebut hanya berisi pengarahan. Tak ada sesi berkenalan
dengan sosok mayat atau yang akrab disapa cadaver.
THE END
bahagianyaa ~
BalasHapusospek di kampus saya gak hanya pengarahan, tapi berkenalan, ckck :[
berkenalan dgn teman seangkatan apa cadaver? :))
Hapusaiizzz..
BalasHapusospek kampus , ane masukin tangan di kolam naga formalin pegang cadaver cewek (-_-
ospek di kampus saya kenalan dgn tangan cadaver dan ngubek2 perut cadaver
BalasHapuswaktu kelompoku kenalam ma cadaver ak lagi tepar di ruang tim kesehatan ahah,,,
BalasHapusjadi ada ospek yg kenalan sama cadaver ya kak? maklum maba nih hehe, awal september baru PPK :)
BalasHapustergantung sih, kalo aku taun lalu ada suruh cari kertas diantara organ-organ cadaver
Hapuswah parah juga ya,..
BalasHapuskebetulan baru mau masuk kuliah bulan sebtember nih,..
jadi terbantu nih atas infonya,.
makasih :)
kenalan sma cadaver,, permisi sma segala macam benda yg ada dlam ruangan tersebut (kyak orgil),,tengahh malam lgii
BalasHapusTuhan,, ospek terparahh
beh... ternyata ospek kampus diriku yg terasa uwow blm ada yg bisa nandingi.. .XD
BalasHapusserem abis...
XD
bahkan rasanya bernapas pun gak sempat krn banyaknya penderitaan T__T
#sesenggukandeketkadaver
dosen nggk boleh buat mainan, harud dihormati
BalasHapusKalau begini caranya, batal deh gue masuk FK
BalasHapus