Selasa, 19 Juni 2012

Dokter Hanya untuk Orang Kaya?

Hari ini cukup dikagetkan dengan mention dari teman-teman sejawat dimana ada surat kabar yang secara tidak langsung menyatakan bahwa menjadi mahasiswa kedokteran itu agak mustahil bagi orang yang ekonominya rendah. Agak menyedihkan juga membaca berita tersebut, karena tentunya hal ini akan menyurutkan teman-teman SMA yang ingin berkuliah di FK. Sebagaimana kita ketahui di Indonesia sendiri masih kekurang dokter terlebih dokter spesialis. Jika seorang siswa yang memiliki potensi menjadi seorang dokter yang hebat (bahkan bisa menjadi dokter kelas dunia) ingin berkuliah di FK, tapi terhalang oleh faktor ekonomi dan memilih untuk menjadi orang biasa saja, maka siapakah yang akan dirugikan?



Sebenarnya apakah memang betul bahwa pada kenyataannya sekarang untuk menjadi mahasiswaFK diperlukan biaya yang tidak kecil? Dari cerita dokter-dokter terdahulu, mereka berkata pada saat dahulu masih mungkin seseorang yang tidak mampu bersekolah di FK karena biayanya tidak begitu mahal. Namun melihat kondisi sekarang, banyak pihak yang ragu orang yang tidak mampu dapat bersekolah di FK.

Selasa, 12 Juni 2012

Nyontek Membawa Duka

Semasa kita SMP atau SMA mungkin banyak sekali pelajar yang sangat akrab dengan kegiatan bernama menyontek. Akusebagai seorang siswa sekolah yang fisiologis, dahulu juga pecandu hal tersebut. Ya, bisa dibilang aku sangat malas untuk belajar, terlebih saat berhadapan dengan pelajaran fisika. Untungnya aku memiliki temanyang bisa diandalkan dan posisi duduk strategis untuk melaksanakan kegiatan itu.

Hal ini rutin aku lakukan, namun semua berubah ketika aku melanjutkan kuliah di FK. Di kedokteran kami diajarkan untuk menjawab soal secara jujur. Bahkan aku yang merupakan pecandu nyontek semasa SMA, menjadi tobat ketika berkuliah. Bisa dibilang kuliah di FK adalah tempat rehabilitasi untuk manusia-manusia yang gemar menyontek.

Well, sebenarnya ada beberapa alasan dibalik mengapa seseorang bisa berhenti menjadi seorang pecontek semasa SMA. Pertama, karena ketika kita menjadi seorang dokter dan tidak bisa mendiagnosis penyakit pasien, apakah kita bisa berharap contekan dari dokter lain? Itulah mengapa semenjak menjadi mahasiswaFK kami secara tidak langsung dilajarkan untuk tidak menyontek. Kedua, karena memang situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk menyontek. Nah, alasan yang kedua inilah yang menjadi penyebab utama banyak mahasiswaFK tidak menyontek, ketika ujian posisi duduk diatur sedemikian rupa dan diawasi oleh beberapa dosen supaya kami tidak bisamenyontek . Apabila kita kedapatan menyontek, maka mereka tak segan-segan akan mencincang tubuh kita untuk dijadikan sediaan histologi. #OkeIniLebay

Gak kebayang klo MEU mewajibkan mahasiswanya kaya gini biar gak bisa nyontek.

Selasa, 05 Juni 2012

Tentukan Jalan Hidupmu



Masih membekas jelas dikepalaku kejadian beberapa tahun yang lalu, disaat itu aku dan teman-teman seangkatan SMA berdiri gelisah di depan gerbang sekolah pada suatu siang. Kami harap-harap cemas menunggu pengumuman kelulusan yang akan diumumkan oleh pihak sekolah pada pukul 9 pagi.

Alangkah bahagianya kami saat itu, karena kepala sekolah kami menyatakan bahwa seluruh siswa angkatan tahun itu dinyatakan lulus 100%. Para siswa meluapkan kegembiraannya dengan berbagai hal, ada yang langsung lari-lari mengitari lapangan basket di sekolah, dan ada yang melakukan ritual khas anak SMA yang baru lulus, yakni mencoret-coret baju.

Aku yang notabene tidak begitu tertarik untuk meluapkan kegembiraan secara berlebihan memilih duduk di bangku depan kantin sambil melihat pemandangan gembira di wajah teman-temanku. Entah mengapa, aku sangat menyukai ketika melihat orang yang tersenyum dan tertawa lepas, meskipun senyuman itu bukan ditujukkan untukku, tapi menurutku ada aura positif yang dipancarkan dari senyum seseorang. Secara tidak langsung mereka yang tersenyum ikhlas akan membagikan aura positifnya ke orang lain disekelilingnya.