Kuliah di kedokteran adalah mimpi yang ingin diwujudkan oleh banyak siswa SMA, bukan hanya oleh siswa saja, tapi juga oleh para orang tua. Sekarang bagaimana rasanya jika kita sudah memiliki tekad dan usaha yang sangat besar untuk kuliah di FK, tetapi ada suatu hal yang menyebabkan kita tidak dapat untuk berkuliah di FK? Saya menerima kiriman cerita via e-mail oleh salah seorang follower yang sebut saja namanya Andi. Isi e-mailnya seperti ini:
“Hai admin @mahasiswafk
melalui email ini sy ingin berbagi cerita.
Dulu,, saya fanatic sekali sama yg nama kedokteran. Minat saya menjadi
dokter timbul saat sudah duduk dibangku kelas 2 SMA dimana pelajaran
Biologi nya semakin mendalam mengenai Tubuh manusia, entah itu dari
sistem respirasi, jaringan, dan lain-lain.
Naah, pas lulus SMA, saya semakin semangat bahwa saya yakin bisa lulus
FK di salah satu Universitas negeri di makassar, saya belajar hampir
tiap malam sampe pagi. Mempelajari soal-soal SNMPTN. Nah sebelum
SNMPTN, saya daftar di sekolah ikatan dinas, sy udah sampe pada tahap
terakhir, na tes kesehatan adalah tes terakhirnya, pas tes buta warna,
ada saya bisa menjawab soalnya sekitar 70% dan perasaan sy agak
tidak karuan. Pas itu nunggu 5 menit, dokter yg memeriksa sy
menyatakan saya buta warna parsial ! Sungguh sedih mendengar hal itu..
Dan sy paham betul bgmana proses buta warna sampe ada sama sy. Dan sy
tahu ini adalag penyakit genetis yg tdk akan sembuh.
Dan sy ingat, kan sy memilih jurusan FK di universitas, pas setalah
itu sy mulai tdk belajar krn walau sy lulus tes snmptn pihak
universitas juga tdk akan menerima seorang calon mahasiswa yang BUTA
WARNA PARSIAL kyk sy. Jujur, seakan semua yg saya lakukan sia-sia.
Percuma belajar terus sampe pagii, dan saat snmptn tiba, sy jawab apa
adanya.
Jujur,, sampai saat ini,, jika mengingat 1 tahun yg lalu. Saya merasa
Tuhan betul2 tidak adil sama sy..
Dan sampai saat ini juga, menjadi dokter dan kuliah di FK saya masih
harapkan semua itu terwujud !!
Terima Kasih...”
melalui email ini sy ingin berbagi cerita.
Dulu,, saya fanatic sekali sama yg nama kedokteran. Minat saya menjadi
dokter timbul saat sudah duduk dibangku kelas 2 SMA dimana pelajaran
Biologi nya semakin mendalam mengenai Tubuh manusia, entah itu dari
sistem respirasi, jaringan, dan lain-lain.
Naah, pas lulus SMA, saya semakin semangat bahwa saya yakin bisa lulus
FK di salah satu Universitas negeri di makassar, saya belajar hampir
tiap malam sampe pagi. Mempelajari soal-soal SNMPTN. Nah sebelum
SNMPTN, saya daftar di sekolah ikatan dinas, sy udah sampe pada tahap
terakhir, na tes kesehatan adalah tes terakhirnya, pas tes buta warna,
ada saya bisa menjawab soalnya sekitar 70% dan perasaan sy agak
tidak karuan. Pas itu nunggu 5 menit, dokter yg memeriksa sy
menyatakan saya buta warna parsial ! Sungguh sedih mendengar hal itu..
Dan sy paham betul bgmana proses buta warna sampe ada sama sy. Dan sy
tahu ini adalag penyakit genetis yg tdk akan sembuh.
Dan sy ingat, kan sy memilih jurusan FK di universitas, pas setalah
itu sy mulai tdk belajar krn walau sy lulus tes snmptn pihak
universitas juga tdk akan menerima seorang calon mahasiswa yang BUTA
WARNA PARSIAL kyk sy. Jujur, seakan semua yg saya lakukan sia-sia.
Percuma belajar terus sampe pagii, dan saat snmptn tiba, sy jawab apa
adanya.
Jujur,, sampai saat ini,, jika mengingat 1 tahun yg lalu. Saya merasa
Tuhan betul2 tidak adil sama sy..
Dan sampai saat ini juga, menjadi dokter dan kuliah di FK saya masih
harapkan semua itu terwujud !!
Terima Kasih...”
Seperti yang sudah kita ketahui, untuk kuliah di kedokteran selain mengikui test masuk, kita akan menjalani tes kesehatan juga. Salah satu yang diujikan adalah tes buta warna, dimana biasanya menggunakan tes Ishihara (googling aja ya buat yang belum tau). Kenapa menjadi seorang mahasiswa FK tidak boleh buta warna? Karena pelajaran nanti banyak sekali yang berhubungan dengan warna-warna, dan kita harus dapat membedakan tiap warnanya.
Seorang Andi berkeinginan besar untuk dapat kuliah di FK, tapi karena buta warna-nya ia tidak dapat melanjutkan kuliah di FK. Seharusnya kita yang sudah berstatus mahasiswa FK bersyukur karena kita dapat berkuliah disini. Banyak orang diluar sana yang ingin berkuliah di FK, tetapi terhalang oleh berbagai macam hal mulai dari biaya, ilmu, atau bahkan buta warna.
Untuk saudara Andi, pesan saya adalah jangan pernah berpikiran bahwa Tuhan tidak adil dengan kamu. Tuhan itu maha adil dan maha penyayang. Mungkin jalanmu untuk sukses bukanlah dengan menjadi dokter. Yakinlah bahwa jalanmu bukan di FK, karena Tuhan telah menentukan jalan kesuksesanmu di fakultas kamu berada sekarang. Syukurilah pemberian dari Tuhan, karena masih banyak hal yang patut kita syukuri. Bayangkan seandainya penyakit yang diturunkan ke kita adalah thalasemia atau penyakit – penyakit berbahaya lainnya.
Kesimpulannya, syukurilah selalu hidup kita. Jangan pernah mengeluh dan merasa kurang, karena kita tidak pernah tau bagaimana rasanya kehilangan sesuatu sampai kita benar - benar merasakannya. Terakhir ada sebuah cerita menarik yang saya dapatkan dari Internet. Mungkin sebagian dari kalian sudah membaca, tapi tidak ada salahnya untuk membaca lagi :)
“Arthur Ashe adalah petenis kulit hitam dari Amerika yang memenangkan tiga gelar juara Grand Slam : US Open (1968), Australia Open (1970), dan Wimbledon (1975).
Pada tahun 1979 ia terkena serangan jantung yang mengharuskannya menjalani operasi bypass. Setelah dua kali operasi, bukannya sembuh ia malah harus menghadapi kenyataan pahit, terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima.
Seorang pengemarnya menulis surat kepadanya, "Mengapa Tuhan memilihmu untuk menderita penyakit itu?"
Ashe menjawab,
"Di dunia ini ada 50 juta orang yang ingin bermain tenis,
Diantaranya 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis,
500 ribu orang belajar menjadi pemain tenis profesional,
50 ribu datang ke arena untuk bertanding,
5000 mencapai turnamen Grandslam,
50 orang berhasil sampai ke Wimbledon,
4 orang berlaga di semifinal,
Dan hanya dua orang yg berlaga di final.
Ketika saya menjadi juara dan mengangkat trofi Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan : "Mengapa saya?",
Jadi ketika sekarang saya dalam kesakitan, tidak seharusnya juga saya bertanya kepada Tuhan : "Mengapa saya?"
Sadar atau tidak, kerap kali kita merasa hanya pantas menerima hal-hal baik dalam hidup ini : kesuksesan, karier yang mulus, kebahagiaan dan kesehatan.
Ketika yang kita terima justru sebaliknya : penyakit, kesulitan, penderitaan dan kegagalan, seringkali kita menganggap Tuhan tidak adil. Sehingga kita merasa berhak untuk menggugat Tuhan.
Tetapi tidak demikian. Ashe berbeda dengan kebanyakan orang. Itulah cerminan hidup beriman : tetap teguh dalam pengharapan, walau ada beban hidup yang menekan.
Ketika menerima sesuatu yang buruk, ingatlah saat-saat ketika kita menerima yang baik.
"A winning horse doesn't know why it runs the race. It runs because of beats & pain. "
"Life is a race, God is your rider".
So if u are in a pain,
then think this : "GOD WANTS YOU TO WIN".
Keep fighting..”
ceritanya keren....
BalasHapussaya jadi terharu baca email dari Andi itu..
mudah - mudahan dia kuat menghadapi semuanya.
tapi ada yang aneh,, cerita dipostingan ini mirip dengan tulisan di blog ini
http://andisopian10.blogspot.com/2011/05/mungkin-memang-harus-ku-ikhlaskan.html
Hampir sama jalan ceritanya,, atau mungkin Andi itu memang yg punya blog itu yaah???
coba deh teman2 buka link itu
bisa jadi :)
HapusTuhan memang maha adil *nangis*
BalasHapusyes He is :)
Hapussedih bacanya....
BalasHapusapa lagi klo nyaksiin sendiri..
kyk temen ku juga kek gtu :'(
dya antusias bgt bwt msk FK..
tapi pas tes buta warna dya juga dinyatain buta warna :(
ga tega juga.....
mungkin jalannya bukan untuk kuliah di FK, tapi mereka tetap bisa sukses ko :)
Hapussediiiiiiiiiiiiiiihh...
BalasHapussekarang sy baru sadar,,, ternyata masih banyak org yg belum beruntung untuk masuk FK.
setelah baca crita ini,, mata saya baru terbuka, sy harus syukuuurr krn udah bisa masuk FK.
semoga andi bisa tabah dan sabar.
@anonimKE-1 : iya saya sudah buka linknya itu, kayaknya emang mirip banget ceritanya.... saya sampe nangis baca semua isi blognya yang di menu STORY,, ya Tuhan...
terus kyknya org yg dimaksud di postingan ini kyknya emang Andi yg punya blog itu deeh...
Lumrah bila kita mengeluh akan keadaan.
BalasHapusNamun, jangan biarkan itu berlarut larut. Keep Fight. " Belanda masih jauh bung ".
Semangat aja...
BalasHapussetiap manusia terlahir di dunia masing - masing telah memiliki jalan untuk sukses. No matter dalam bidang apa pun...
Btw,,,
postingan dilink itu udah aku baca,, sedih bacanya. aku aja mungkin gak sekuat dia... semngat selalu yah Andi
kalo andi baca komen ini.. tolong donk diklarifikasi kalo blog itu punya kamu, takutnya timbul stigma.
tapi memang iya,,,
ada postinganya kamu aku suka banget,, hampir nangis bacanya.
ini linknya: http://andisopian10.blogspot.com/2011/08/harapan-itu-ternyata-masih-ada-di.html
Terima kasih telah mengajarkan aku bersyukur krn baca postingan kamu. bersyukur aku mampu masuk FK.
semangat buat andi, kuliah di FK juga nggak mulus jalannya.
BalasHapusmungkin jalan kamu yang sekarang lebih baik :')
Mungkin Tuhan Punya jalan lain buat kamu Andi. Kamu yang smngat ya. Keep Fight Andi.
BalasHapusakan ada jalan terbaik untuk kamu Andi......
BalasHapusblog yang bagus
BalasHapusRasanya semua yang terjadi di dalam hidupku adalah sebuah mimpi buruk. dan tentunya aku ingin mengakhiri semua ini dan bangun serta bangkit untuk membuktikan it was just a dream. Namun, waktu justru membuatku sadar bahwa itu bukan sebuah mimpi. Itu adalah realita. Sebuah realita pahit yang harus aku terima. Yah aku sadar bahwa antibodi optimisme ku telah terkikis habis oleh erosi kekecewaan dan telah diluluhlantahkan oleh iblis pesimisme yang berhasil menyerang semua sistem pertahanan kepercayaan diriku. Dan saat itu, aku baru tahu dan sadar Bahwa Tuhan berkehendak lain !!!
BalasHapusTerima Kasih atas saran dan semangatnya!
Sebenarnya bagai mimpi,ternyata Fakultas kedokteran Univ. Sebelas Maret menerima mahasiswa yang buta warna parsial ! dan aku bingung apakah harus daftar di sana atau membiarkan mimpi itu hanya tinggal sebuah mimpi
Wah, itu artinya Jodoh kakak di FK, Kakak harus terima karena utk lulus di fk uns susah banget! Teman sy sj smpai mati2 mw lulus disana tp trnyata belum rejeki. Jangan Sia2kan, sprti pepatah, kesempatan hnya dtng sekali.
Hapuskak Andi,.,. adik kelas saya juga punya masalah dengan kakak,.,. dia sangat amat brminat masuk FK,.,. dia sekarang duduk di kelas 3 sma,.,.dan dia buta warna total,.,.
BalasHapuskak Andi semangat ya,.,. Tuhan gak akan memberikan cobaan di luar kemampuan manusia,.,. fighting.,.,.
Sebenar pengalaman mu sama dengan ku sama persis mungkin, namun sedikit berbeda, aku harus memilih untuk melanjutkan di FK atau tidak. Dan aku lebih memilih tidak dan mengobarkan cinta ayahku.
BalasHapushttp://kalikatu.blogspot.com/2009/05/betapa-aku-mencintai-lelaki-itu.html
itu cerita lengkapnya, dengan tidak mendramatisir....
Tapi sekarang aku bisa kuat, dan tahu hikmah segalanya dek ... banyak hal yang kita pikirkan dengan pola pikir sma itu beda. Waktu sma mungkin kebanyakan dari kita berpikir menjadi orang orang yang berseragam semua... maklum berpikirv praktis dek, polisi, tentara, perawat, dokter, dan lain lain lah,,, persis anak tk sewakti mengikuti karnaval...
Padahal hidup adalah sebuah proses pembelajaran yang panjang. Setahun abang melalang buana di banda aceh. Tahun 2008 3 tahun pasca konflik dan bencana tsunami, disitu abang banyak memdapatkan pelajaran mengenai hidup ini. Kemudian setahun setelahnya abng ikut snm[ptn ulang dan alhamdulillah bisa lulus sebentar lagi dek , 7 semester...
Dan kalau memang menjadi dokter adalah cita cita adek teruskan optimis, pasti bisa... menjadi dokter toh masih banyak dokter yang buta warna parsial. Gusdur saja bisa jadi presiden, mark zukenbeg yang buta warnaparsial aja bisa jadi orang terkaya mendirikan facebook, jhon dalton ahli kima itu juga buta warna parsial... yang salah adalah diskriminasi dokter shinobu ishihara. Melalui buku ishihara yang ia ciptakan, itu memukul rata semua penderita buta warna, sehingga menimbulkan salah persepsi di masyarakat.
Buta warna parsial bukan sebuah penyakit, itu adalah bawaan dan sebuah keunikan, misalnya penglihatan kita lebih peka pada sel basillus. Kemenangan jepang terhadap rusia di manchuria itu turrut andil dari tentara jepang yang buta warna parsial. Penglihatan kita lebih peka pada situasi berkabut dan malam. Sama seperti halnya singa, harimau, kucing, kijang, yang juga buta warna parsial mereka berburu di malam hari karena penglihatan mereka lebih peka pada sel basillus.
Dan kita tidak pernah memakai kacamata minus...
Berbeda dengan orang yang lebih peka pada sel basillus seperti ayam yang langsung respon pada sinar matahari pagi, tapi buta di remang dan malam hari...
Begitu dek ... hidup ini panjang , dan kamu tidak sendiri. Menangis itu boleh karena hidup kita memang dimulai oleh tangisan, tetapi ingat hidup kita tidak dimulai oleh kesedihan. Menangis tapi jangan bersedih... ok spirit. Kalau bole minta fb nya...
saya pernah membaca artikel kalau buta warna parsial itu bisa diterapi melalui latihan
BalasHapussaya juga menderita buta warna parsial dan setiap hari berlatih membaca gambar tes buta warna alhasil mata saya sudah mulai bisa melihat
di dunia ini tak ada yang tak mungkin selagi kita berusaha dan berdoa kepada-Nya
tahun 2001 lalu saya diterima UMPTN unt Fakultas Kedokteran, ternyata gagal di Ishihara, tapi hikmahnya saya dapat beasiswa unt kuliah di bidang kelautan. Tahun 2009 diterima di anak cabang P*rt*m*n*, sekali lagi gagal di Ishihara, hikmahnya sekarang saya diterima sebagai PNS (tanpa harus bayar apapun selain tes kesehatan, yang untungnya tanpa Ishihara)....Semua pasti ada hikmahnya
BalasHapusIshara tu apaan ya?
Hapustes buta warna yang diakui di indonesia. Tes Ishara itu buatan dari jepang.
Hapussaya juga buta warna parsial ! dan saya merasa sangat terpukul sampai sekarang masih sering kecewa dengan keadaanku ii yag buta warna
Hapusada FK tertentu koq yg bisa memasukkan mahasiswa buta warna parsial, bahlan di angkatan sy sendiri ada beberapa org. kesulitan hanya pada materi histologi, patologi anatomi, dan patologi klinik, dimana gradasi warna akan menjadi maut bagi diri sendiri....
BalasHapustetapi optimis karena di klinik nanti warna bukan halangan utama utk menjadi dokter, selama kita mau berusaha
regards, dr. Alexander
FK UNTAN KALIMANTAN BARAT
saya juga punya nasib sama,, cita-cita saya dari kecil ingin masuk FK saya sudah belajar dengan giat, sampai-sampai saya mencoba tes masuk sampai 3x dan tidak lolos. saya sempat bilang ke ortu saya tidak mau kuliah selain kedokteran, tapi ortu bilang tidak sanggup untuk membiayai kuliah saya jika harus mengambil FK di swasta. hingga saat ini saya masih sangat bercita-cita menjadi seorang dokter umum meskipun sekarang saya sudah mejadi mahasiswa FKH
BalasHapussama, saya juga,... waktu kuliah S1 saya pengen buru2 lulus dengan IPK tinggi,... beharap nanti di dunia kerja minimal bisa lolos untuk urusan administrasinya,... namun semua itu sia sia,... daripada menganggur saya lanjut ke S2,... tapi sebagai sarana untuk menghibur diri dan kuliah dengan seadanya, hanya untuk mengisi waktu luang daripada tidak ada yg bisa di kerjakan,... setelah lulus, saya bingung mau ngapain,... hha,... pekerjaan untuk marketting saja pun ada test buta warna,... dari yang pertama rajin menjadi biasa2 saja, karena saya merasa terbuang,... alhasil saya bekerja dengan tidak menggunakan ijasah apapun, ,... dengan gaji yang biasa biasa saja,... hho,... keep moving
BalasHapussaya adalah anak buta warna. Saya ingin sekali bercita cita jadi polisi. Harapan itu sirna. Saya ketahui itu ketika saya ingin melanjutkan ke SMA. Oh Tuhan Saya adalah orang unggulan di sekolah. Prestasi akademik pun selalu saya dapatkan dengan cara selalu mendapat ranking 1. Mengapa tuhan? Saya mempunyai kelebihan tapi tergelincir karena hal itu. IYA ITU. BUTA WARNA.
BalasHapus